Pengertian Selft Adjustmen (Penyesuaian Diri)
Penyesuaian diri merupakan factor yang penting dalam kehidupan manusia. Begitu pentingnya hal ini sampai-sampai dalam berbagai literature, kita kerap menjumpai ungkapan-ungkapan seperti: “Hidup manusia sejak lahir sampai mati tidak lain adalah penyesuaian diri”. Dalam lapangan psikologi klinis pun, sering kita temui berbagai pernyataan para ahli yang menyebutkan bahwa “Kelainan-kelainan keperibadian tidak lain adalah kelainan-kelainan penyesuaian diri”. Karena itu, tidaklah heran bila untuk menunjukkan kelainan-kelainan keperibadian seseorang, sering dikemukakan istilah “maladjustment”, yang artinya “tidak ada penyesuaian” atau “tidak punya kemampuan menyesuaikan diri”. Jadi, misalnya, seorang anak yang mengalami hambatan-hambatan emosional sehingga ia menjadi nakal, anak itu sering disebut maladjustedchild.
Sigmun freud berpendapat bahwa maladjustment itu pada neurosis berasal dari tuntutan anak (kebutuhan, keinginan anak) akan cinta (love) dan kesenangan (pleasure), ana berasal dari sikap perumusan dari anak itu terhadap orang-orang yang menghambat keturunannya. Jadi, setiap anak membutuhkan untuk dicintai (terutama oleh orang tuanya) dan rasa senang. Timbul pila sikap permusuhan terhadap orang yang menghambatnya itu (jadi perasaan atau jiwa anak itu dapat mengalami kegoncangan, an hal itu bisa sering terjadi setiap hari). Pada dasarnya, maladjustment terjadi pada semua individu. Namun, pada beberapa orang, maladjustment itudemikian keras dan menetap sehingga menghancurkan atau mengganggu kehidupan yang efektif.Sedangkan Bruno mendefinisikan self adjustment sebagai suatu hubungan yang harmonis antara individu dengan lingkungannya ketika individu tersebut dapat bertahan dan berjuang dari hari ke hari yang dilaluinya.Sedangkan Schneider mendefinisikan self adjustment sebagai proses belajar memahami, mengerti dan berusaha melakukan apa yang diinginkan oleh individu maupun lingkungannya yang melibatkan proses mental, respon tingkah laku, frustasi dan konflik untuk mencapai suatu keharmonisan atas tuntutan dalam dirinya dan dunia di sekitarnya.
Menurut Chaplin, self adjustment merupakan variasi dalam kegiatan organisme untuk mengatasi suatu hambatan dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan, di mana hambatan yang dihadapi tersebut diatasi dengan mengubah tingkah lakunya sampai ditemukan reaksi yang bisa memberikan kepuasan.
Kedua, penyesuaian diri sosial, yang di dalamnya menyangkut kehidupan individu dalam kehidupan sosialnya, seperti perasaan dendam, terasing, benci, dan hubungan antar pribadi-pribadi.
Kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan ini adalah suatu keharusan.Apakah dianggap sebagai prestasi positif atau sebagai suatu yang menghancurkan struktur masyarakat tetapi bagaimanapun, perubahan-perubahan itu harus ditanggapi. Orang harus menyesuikan gaya hidupnya sedemikian rupa sehingga dapat memanfaatkan atau melindungi diri terhadap akibat dari perubahan-perubahan tersebut.
Perbedaan antara perlakuan laki-laki dan anak perempuan akan mempengaruhi hubungan antar mereka, sehingga memungkinkan timbulnya rasa iri hati dalam jiwa anak pertemuan terhadap saudaranya yang laki-laki. Permasalahan-permasalahan penyesuaian akan muncul bagi remaja yang sering pindah. Ia terpaksa pindah dari sekolah kesekolah yang lain dan ia mengalami banyak kesukaran akademis, bahkan mungkin ai akan sangat tertinggal dalam pelajaran. Karena guru berbeda-beda dalam cara mengajarnya. Demikian pula mungkin buku-buku pokok yang dipakainya tidak sama. Jadi dalam permasalahan penyesuaian diri ini lebih sering ditimbulkan karena banyaknya kejadian atau peristiwa yang dialami oleh seseorang. Yang mana ketika ia menghadapi hal-hal baru, maka secara tidak langsung seseorang itu harus bisa menyesuaikan dengan keadaan agar dapat menjalin interaksi dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar