SELAMAT MEMBACA

Senin, Maret 19, 2012

STRATEGI COPYNG

Menurut Lazarus dan Folkman, coping dipandang sebagai faktor yang menentukan kemampuan manusia untuk melakukan  penyesuaian terhadap situasi yang menekan (stressful life events). Pada dasarnya coping menggambarkan proses aktivitas kognitif, yang disertai dengan aktivitas perilaku Pengertian perilaku coping yang dipergunakan pada penelitian ini ialah strategi atau pilihan cara berupa respon perilaku dan respon pikiran serta sikap yang digunakan dalam rangka memecahkan permasalahan yang ada agar dapat beradaptasi dalam situasi menekan. Ada banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui bentukbentuk tingkah laku coping dalam situasi yang berbeda.
Parker, menemukan tiga dimensi coping yang efektif untukmenurunkan tingkat depresi.Ketiga dimensi itu ialah selingan (distraction),pemecahan masalah (problem solving) dan penghiburan diri (self consolation).Hasil penelitian menunjukkan bahwa prilaku coping yang dapatmemprediksikan timbulnya depresi ialah penghiburan diri, selingan danpengurangan ketegangan (affect reduction).Dimensi selingan berisi aitem-aitemmengenai pencarian tantangan dalam aktivitas baru, menyibukkan diri dalampekerjaan dan melaksanakan suatu aktivitas baru.Aitem yang termasuk dalam dimensi penghiburan diri antara lain mendengarkan musik dan mencari kehangatan Mengkonsumsi alkohol atau obat tidur secara berlebihan merupakan aitem yangtermasuk ke dalam dimensi pengurangan ketegangan.
Pada umumnya setiap manusia memiliki banyak kebutuhan yang inginselalu dipenuhinya dalam hidup.Kebutuhan itu dapat berapa kebutuhan fisik, psikis dan sosial.Keadaan itulah yang sering kali membuat manusia merasatertekan secara psikologis (psychological stress).Respon dari perasaan tertekan itudimanifestasikan manusia dalam bentuk prilaku yang bermacam-macam tergantung sejauh mana manusia itu memandang masalah yang sedang dihadapi.Jika masalah yang dihadapinya itu dipandang negatif oleh manusia, maka respon prilakunya pun negatif, seperti yang diperlihatkan dalam bentuk-bentuk prilaku neurotis dan patologis. Sebaliknya, jika persoalan yang dihadapi itu dipandang positif oleh mereka yang mengalami, maka respon prilaku yang ditampilkan pun bisa dalam bentuk penyesuaian diri yang sehat dan cara-cara mengatasi masalah yang konstruktif .
Dalam Islam, Allah telah mengatur dan memberi manusia berbagai carauntuk mengatasi masalah dalam hidup. Dalam Al-Qur’anAllah telah mencantumkan secara tersirat tahap-tahap yang haras dilalui seseoranguntuk dapat menyelesaikan masalahnya yakni pada Q.S. Al-Insyirah Adatiga langkah yang bisa dilakukan seseorang saat menghadapi permasalahan, yaitu:
a. Positive Thinking.
Sebagaimana terjemahan ayat 1 sampai 6, Allah katakan: "Bukankah telahKami lapangkan untukmu dadamu? Dan telah Kami hilangkan daripadamubebanmu, yang memberatkan punggungmu?Dan Kami tinggikan bagimu sebutannamamu.Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."Tafsir dari 6 ayat itu ialah janji dan kabar gembira dari Allah bahwa semuakesulitan dari setiap persoalan manusia selalu ada jalan keluarnya, maka hadapilahmasalah itu dengan hati yang lapang.Maka langkah pertama saat mengalamimasalah ialah melapangkan dada, selapang-Iapangnya sehingga lahirlah positivethinking terhadap masalah yang ada.Itulah separuh dari penyelesaian dari masalah.Karena dengan berfikir positif, otak manusia dapat berfikir secara jernih mengenaijalan keluar dari permasalahan yang ada.
b. Positive Acting.
Sebagaimana termaktub dalam ayat 7, Allah katakan :"Maka apabila kamutelah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)yang lain "Dari ayat ini Allah memberikan langkah kedua dalam menyelesaikanmasalah, yaitu berusaha keras menyelesaikan persoalannya melalu perilaku-prilaku nyata yang positif. Usaha konkrit ini adalah anjuran nyata dari Allah untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi persoalan seberat apa-pun. Perintah inipun mengandung makna untuk tetap mencoba meminta bantuan manusia lain sebagai perantara pertolongan dari-Nya.
c. Positive Hoping
Sebagaimana tercantum dalam ayat terakhir surat Al-Insyirah ini yangberbunyi, "Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap ". Makna ayat diatas ialah setelah manusia berlapang dada dengan masalah yang ada, lalu manusia mau dan mampu berusaha secara optimal dalam rangka menyelesaikan masalahnya lalu usaha terahir  yang tidak boleh ditinggalkan adalah: berdoalah danbertawakallah kepada Allah SWT mengenai hasil dari semua usaha yang telahdilakukan itu. Allah menghendaki manusia sebagai makhluk-Nya mau berharapsecara total kepada-Nya sebagai bukti ketundukan, ketaatan dan kepercayaanmanusia kepada Tuhannya Yang Maha Pengasih, lagi Maha Mendengar dan MahaMengabulkan permohonan.

Tidak ada komentar: