Diri ialah komposisi pikiran dan perasaan yang menjadi kesadaran seseorang mengenai eksistensi individualisnya, pengamatannya tentang apa yang merupakan miliknya, pengertiannya mengenai siapakah dia itu, dan perasaan terhadap sifat-sifatnya, kulitasnya dan segala miliknya. Diri seseorang ialah total dari apayang bisa disebut kepunyaannya.
Kita menyebut diri sebagai konstruk hipotetik.Artinya, kita dapat menggunakan pancaindra kita untuk membuktikan keberadaannya. Sebaliknya hal tersebut adalah sesuatu yang kita katakana ada karena kita membutuhkan kesatuan istilah dalam upaya menggambarkan segala sesuatu lain yang bisa kita alami melalui pancaindra kita.
Konsep diri, menurut Rogers adalah bagian sadar dari ruang fenomenal yang disadri dan disimbolisasikan, yaitu “aku” merupakan pusat referensi setiappengalaman.Baik konsep diri maupun keperibadian merupakan suatu yang statis sifatnya, namun justru dapt berubah.Hal ini baik keperibadian maupun konsep diri terbentuk berdasarkan penggabungan tingkah laku yang mencerminkan keadaan emosional tertentu ataupun bawaan tertentu dan setiap dari tingkah laku ini bisa berubah sehingga keperibadian dan konsep diri pun dapat berubah.Dan bagaiman konsep diri ini bisa terbentuk, sebetulnya konsep diri terbentuk dalam waktu yang lama, dan pembentukan ini tidak bisa diartikan bahwa reaksi yang tidak bisa dari seseorang dapat mengubah konsep diri.
Konsep diri ini terbentuk berdasarkan persepsi seseorang tentang sikap orang lain terhadap dirinya. Pada seorang anak, ia akan mulai belajar berpikir dan merasakan dirinya seperti apa yang telah ditentukan oleh orang lain dalam lingkungannya; misalnya, orang tuanya, gurunya, atau teman-temannya, sehingga apabila seorang guru mengatakan secara terus menerus pada seorang muridnya bahwa ia kurang mampu, lama kelamaan anak akan mempunyai konsep diri semacam itu.
Konsep diri pada dasarnya tersusun atas berbagai tahapan.Yang paling dasar adalah konsep diri primer, yaitu konsep yang terbentuk atas dasar penglamannya terhadap lingkungan terdekatnya, yaitu lingkungan rumahnya sendiri. Pengalaman-pengalamn berbeda yang ia terima melalui anggota rumah, dari orang tua, nenek, paman, ataupun saudara-saudara sekandung lainnya.
Konsep diri skunder banyak ditentukan pula oleh konsep diri primernya. Jadi, apabila konsep diri primer yang dimiliki seseorang adalah ia tergolong orang yang pendiam, penurut, tidak nakal, atau tidak suka buat keributan.
Konsep diri terbentuk atas dua komponen, yaitu:
a. Komponen kognitif.
Komponen kognitif merupakan pengetahuan individu tentang keadaan dirinya; misalnya, saya anak bodoh, saya anak nakal,. Jadi komponen kognitif merupakan penjelasan dari “siapa saya” yang akan memberi gambarantentang diri saya.
b. Komponen afektif
Komponen ini merupakan penilaian terhadap diri sendiri. Penilaian tersebut akan membentuk penerimaan terhadap diri (self esteem) individu.
Banyak faktor yang mempengaruhi konsep diri.misalnya, menyebut factor orang lain dan kelompok rujukan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri. “Kita mengenal diri kita dengan mengenal orang lain lebih dahulu. Bagaiman Anda menilai diri saya, hal itu akan membentuk konsep diri saya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar