Ignaz Goldziher salah satu kaum
orientalis yang berpendapat bahwa tasawuf mempunyai dua aliran. Aliran pertama
:asketisisme ( Zuhd ) ini mendekati islam secara ahlussunnah, sekalipun tampak
pula terkena dampak asketisisme masehi. Kedua : tasawuf dalam pengertian yang
luas maupun segala ucapan yang berkaitan dengan pengenalan terhadap
ALLAH(Ma”rifat) keadaaan rohaniah ( hal ) dan rasa (dzawq ). Ini merupakan
dampak Neo-Platonisme dan ajaran-ajaran budhaataupun hindu yang menyebabbkan
tasawu ini terpengaruh dampak masehi.
Asketisisme dalam islam justru tidak
berarti menjauhi secara penuh hal-hal duniawi, tapi bermakna menghindari
terbuai olehnya agar tidak menjadi perebutan yang membawa kepada kerusakan.
Golziher mengemukakan bahwa Nabipun melarangsebagian sahabt-sahabatnya
berlebih-lebihan dalam ibadah mereka. Sehingga Goldziher mengatakan : benar,
dalam dokumen-dokumen agama islam seringkali ditemukan buklti-bukti
pengingkaran, yang jelas dan gambling terhadapa asketisisme yang kelewat batas,
yang dituntut oleh hokum syara’. Ia jua menyamakan ajaran Nabi dengan teori
aristoteles , yaitu sikap-jalan tengah dalam segala persoalan.
Kebanyakan dari para orientalis
menganggap tasawuf tersebut merupakan sumber yang disempurkan oleh para sufi
melalui pemmikiran mereka sendiri, seperti AL-QUR’AN.hal ini membuat para
orientalis lipa bahwa agama islam meruakan penyempurnaan dari agama yang lain.
Nicholson juga berpendapat adalah
tasawuf adalah suatu ilmu yang tak dapat dipelajari. Salah satu kasu yang
diargumentasikan Nicholson adalah terhadapa asketesisme RABI’AH ( salah satu
Sufi dari bashrah yang terkenal kezuhudan dan kewzra’annya) yaitu “pentingnya
kedudukan Rabi’ah al- Adawiyah dikarenakan dia menandai asketesisme Hasan al
Bashri yang coraknya adalah takut. Sedangkan Rabia’ah melengkapinya dnegan
unsure cinta, yang menjadi sarana manusia dalam merenungkan keindahan ALLAH
yang abadi.
Namun
sayangnya para kaum orientalis dalam menyebarkan kelimuan tasawuf bukan murni
karna keihklasan mereka seperti para Sufi yang benar-benar ikhlas itu
disebabkan karna kecemburuan mereka terhadapa agama islam pada masa keemasan
islam yang berhasil mendominasi bidang poltik,ekonomi,keamana, dan kelimuan.
Ditambah lagi dengan peristiwa perang salib. Sehingga mengobarkan semangat
mereka untuk menghancurkan agama islam melalui tasawuf. Karena mereka sendiri
sadar bahwa agama islam tidak bisa di perangi dengan pedang, namun dengan Do’a,
Kasih dan Cinta. Sehingga para kau orientalis menjadikan tasawuf sebagai alat
untuk menghancurkan islam. Pada awalnya mereka memuji tasawuf dan mengakui
keilmuannya sehingga ada yang tertatrik kemudian mereka menanamkan bahwa taswuf
merupakn keilmuan yang berasal dari yunani. Banyak kita temukan diluar sana
para kaum misionaris yang masuk kedalam islam untuk mencari tau semghanat ornag
islam dan melihat celah untuk menghancurkannya. .mereka juga tidak segan-segan
melakukan pembabtisan pemikiran terhadapa kaum muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar