SELAMAT MEMBACA

Jumat, Mei 18, 2012

LOGIKA CINTA


Pada hakikatnya  seluruh mahluk, butuh dan mendambakan dan sekaligus selalu mencari cinta, dengan cinta manusia jadi semangat, dengan cinta manusia jadi hidup, akan tetapi tidak haya manusia yang membutuhkan  cinta, hewan, utmbuhan pengemis, gelandangan, alampun juga butuh cinta. Cinta banyak makna dan banyak rasa, setiap sang pecinta memiliki memiliki logika atau kebenaran sendiri yang mungkin tidak dapat dimengerti oleh manusia lain.
Betapa banyak sair tentang cinta, betapa banyak lagu tentang cinta, betapa banyak, pertunjukan yang mengisahkan cinta, adakah babak yang tidak mengisahkan cinta, berapa banyak orang sengsara orang bahagia karena cinta, adakah hati yag kosong dengan cinta, al adawiyah, sampek kintai, laila majnun, jalaluddin rumi, romi and Juliet, laiala majnun atau al majdulin, adalah manusia yang jujur tentang cinta, itu cerita tapi ada.
Manusia yang tidak mengenal cinta adalah manusia yang buta hatinya, karena dengan cinta dapat membuahkan ide suci tentang ketulusan jiwa, manusia yang sedang mengenal cinta menjadi hidup hatinya, gunung tinggi menjulang bukan penghalang, lautan luas tidak menjadikan was-was, mati terasa hidup, pengorbanan bukan halangan, ketika cinta datang dalam sanubari yang paling dalam maka manusia terasa hidup dengan penuh gairah.

CINTA
cinta
wahai engkau yang punya cinta
wahai engkau yang sedang jatuh cinta
berbahagialah
berbahagialah
berbahagialah
karena cinta tidak akan mati
cinta itu ada dalam dalamnya dada
kau yang punya cinta kaulah yang hidup
wahai sang pemuja cinta
jangan kau bergetar hatimu atas berita derita cinta
derita indah bila dengan cinta
cinta adalah kekuatan
cinta adalah cahaya
cinta adalah petunjuk
cinta adalah keniscayaan
cinta mengandung sejuta makna
cinta memendam sejuta rasa
derita dan bahagia terasa indah dengan cinta
wahai kau yang sedang memikirkan cinta
abaikan dunia
abaikan aturan
abaikan pembawa berita gembira sorga
karena sorga tidak ada
abaikan berita neraka
karena neraka tidak ada
abaikan kitab suci
karena kitab suci pembodoh umat
karena kitab suci penipu umat
karena kitab suci pembual
karena kitab suci banyak kebohongan di dalamnya
karena kitab suci pembodoh sungguhpun mereke-reka
karena kitab suci banyak yang njancu’i
jancuk kitab suci
abaikan  semuanya
jika kau ingin menemui indahnya hakikat cinta
cinta
cinta
cinta
oh
cinta
jangan pernah pergi kau dari hatiku
jangn pernah kau jauh dari jiwaku
jangan pernah kau enyah dari ruh akal nyawaku
jangan kau pernah pergi dalam setip ideku
cinta
cinta=Allah

Rusaknya dunia ini hanya karena keringnya cinta, manusia tanpa cinta akan terasa tandus dalam hidupnya, jika ada manusia merasa sulit dengan cinta, mungkin belum tahu apa hikmah cinta, cinta itu penuh arti, cinta itu penuh hikmah dan cinta itu tidak akan jahat.
Lestarinya manusia di duna ini hanya karena adanya cinta, hidupnya mahluk hidup di alam ini juga karena cinta, karena dengan kata cinta itu kita dapat memerkosa karena dengan kata cinta itu kita dapat menyalurkan libido, dengan kata cinta itu kita dapat diterima di pangkuan wanita atau lelaki tanpa baju, dengan bahasa cinta kita dapat seperti ksatria, dengan bahasa cinta itu kita dapat melestarikan manusia, dengan bungkus cinta kita dapat meraih kekuasaan, dengan bahasa cinta kita halal untuk membunuh, dengan kita mencinta kita bebas dari aturan, dengan adanya kata aku “cinta kamu” hidup menjadi gairah,
Satu kata cinta, seakan dapat menggerakkan seluruh jagat raya, dengan bius cinta manusia merasa melayang laying di angkasa, dengan saling mencinta manusia akan hidup lebih lama, cinta mengandung kekuatan ghaib yang dapat muncul di setiap saat, kekuatan yang ditimbulkan dari energi cinta akan menyejukkan dunia, haya dengan cinta manusia menjadi bijaksana, dengan cinta manusia menjadi tahu rasa, dengan cinta anusia dapat menemukan arti sebuah kehidupan, dengan cinta manusia dapat mengenali hakikat diri, dengan cinta manusia dapat bersukur, dengan cinta manusia dapat pergi ke alam lain, dengan cinta manusia dapat menembus alam Tuhan dan menganal malaikat-malaikatnya, dengan kekuatan cinta kita dapat mengitip sorga. Dan sebaliknya ketika manusia jauh dari cinta akan tubuhlah kesombongan-kesombongan, kejahatan, kemunafikan, kedengkian, kekufuran, kemusyrikan, kedlaliman dan kesesatan yang nyata.
Adakah engkau yang belum merasakan indahya cinta? Adakah engkau yang tidak pernah di sentuh cinta? Adakah engkau yang membenci cinta?  Adakah engkau yang belum pernah di cinta? Jika belum maka kau akan sesat selama –lamanya dan eangkau mungkin sedang buta! Atau jauh dari dunia kema’rifatan yang menyejukkan alam semesta.
 Anak bayi yang maish merah, baru lahir sudah memberikan cinta pada ibu bapaknya, dengan sapaan tangis suci, tanpa dosa, dan kepentingan hanya kecuali panggialan cintai aku, rawatlah aku, gendonglah aku, bersihkan aku dari kotorang yang menempel di badanku, tete’I aku, lihat aku, cium aku, belailah aku dan bayi itu berkata aku lucukan??, aku sucikan?
Dari rasa cinta-mencintai antara dua manusia yang saling tercurahkan dalam ranjang,kemudian datanglah enak yang mengakibatkan adanya anak, dari setetes air nikmat yang di masukkan dalam rahim, kemudian menjadi segumpal darah yang diawali dengan adanya hubungan antara keduanya yang masig-masing saling memberi dan menerima kenikmatan yang tak dapat dilukiskan, dengan saling mencari sepuluh sumber kepuasan yang terdapat dicelah-celah nya atau dapat dikata titik rawanyang membawa puncak kenikmatan atau orgasme pada keduanya.
Tipis bedanya ketika manusia sedang jatuh cinta antara kita akan memberi kenikmatan pada orang yang dicintai dan apakah sebaliknya kita yang butuh kenikmatan serta kepuasan atau sekedar pelampiasa dorongan seks.akan tetapi inti dari cinta-inta tersebut tidak banyak yang berani mengungkapkan secara jujur bahwa itu sebagian inti dari cinta, dasar manusia yang tidak suka blak-blakan, kemudian memakailah topeng-topeng watak-topeng wajah, topeng kekuasaan, topeng popularitas, topeng norma, dan mengatasnamakan cinta, mengatas namakan kata sayang, rindu, kangen, sumpah, setia, bahagia, tentram ,damai, janji, yang hakikatnya adalah hanya alat atau tentara, yang paling efektif untuk mencari kepuasan dan kenikmatan. Enakkan ada bahasa “cinta”.
Ada tidak di dunia ini yang jujur berani mengatakan apa yang sebenarnya di inginkan dengan bahasa, symbol, yang dapat menyentuh langsung pada apa yang sebenarnya yang kita inginkan. Dasar manusia munafik, ya tidak ada. !
Nafsu birahi, nafsu seks, nafsu hewani, nafsu hutani, nafsu tuhani, semua dapat terpenuhi jika indra kita dapat menghafal istilah-istilah cinta yang menggiurkan untuk membius korban agar akal hati, pikirannya, kebutuhan kepuasan dan kenikmatan akan tercapai jika kata-kata manis, janji-janji manis yang mengatas namakan cinta,  kemudian bahasa tersebut di jadikan baju kebesaran untuk menipu manusia yang lain. Ya.. terserah siapa yang memakainya.
Kebahagaan yang semupun terkadang sudah memuaskan, ketika kita berdo’a seakan sudah merasa di kabulkan, ketika kita sedang di mabuk cinta sudah merasa bangga dan hilanglah rasa lapar ketika kita menerima sepucuk surat atau kata cinta dari sang kekasih, saling mencundangi diantara keduanya adalah hal yang sudah dianggap wajar. Keyakianan semu tentang konsep kebahagiaan, kebijakan, kebijaksanan, keadilan kemudian kita cintai dan kita bela hingga tidak jarang sampai mengeluarkan darah merah, darah muraka yang menyeret manusia pada kubang penyiksaan dairi yang mengasikkan, walaupun diselimuti dengan siksaan dan penderitaan yang berketerusan.
Cinta dan darah, darah dan cinta tidak dapat dipisahkan, ketika kita menginginkan darah kita mengalir pada darah anak cucu cicit kita, maka kita harus mengalirkan darah putih  pada seorang perempuan yang tidak mandul , kemudian dengan segala gaya proses yang dipakai atau dilauinya dengan segala kekuatan dan tentara pambantunya dengan sedikit menghilangkan akal yang bercampur kenikmatan tanpa batas dan tak tergambarkan, itu semua juga dalam rangka menunjukkan bahwa adanya cinta yang mencoba diterangkan dengan bahasa dan isyarat dan contoh  yang sangat sederhana. Bahasa, isyarat kode untuk mengalirkan setes darah dalam pemmrosesan pembuatan manusia baru agar lahir darah darah baru untuk melestarikan alam yang juga didahului oleh bahasa-bahasa cinta.
Peperangan yang terjadi di sepanjang abad, itu senua terjadi juga karena adanya cinta atau bahasa cinta yang membius manusia sehingga lupa dengan nyawa ataupun yang melekat pada badan dan keluarganmya, dengan mengatas namakan cinta tanah air, cinta bangsa, cinta negara, cinta agama, cinta suku, cinta bahasa, atau cinta-cinta yang lain maka manusia dengan itu berani mengelurkan darah merahnya demi membela kata-kata cinta yang keluar dari agitator-agitator kelas kakap, luar biasa  memang pengaruh bahasa, dengan bahasa manusia dapat digerakkan dengan bahasa manusia dapat terhipnotis, dengan bahasa manusia atau hewan dapat dikondisikan, lebih-lebih dengan bahasa cinta yang dapat meraik jiwa. Untuk itu terjadinya perang antar blok, antar bangsa, antar suku, antar negara, antar agama, hanya karena kekuatan bahasa cinta.
Ada manusia yang mengekpresikan cinta tidak pada jenisnya saja akan tetapi kepada hewan, tanaman, hobi,  seni, olah raga, buku, ritual, nabi atau Allahnya, semuanya di tentukan oleh kecenderungan jiwa dan aspek kesejarahnya atau sedikitnya dipengaruhi oleh buku yang dibaca, agama, keyakinan, idiologi, suku, bahasa, geografis, iklim, cuaca, serat apa yang mereka pertuhan dan sekaligus yang di sembah, semuanya bakan menggiring kemana arah cinta manusia akan diberikan.
Ketika manusia sedang terjangkit cinta yang tak sempurna dan agak buta dan sekaligus tidak disertai dengan akal sering mnyeret  realitas agas sesuai denga apa yang di inginkan, realitas tidak boleh berdiri sendiri,  apa yang dilhat, apa yang dirasa, apa yang ada didepannya sering dipaksa untuk agas sama dengan apa yang mereka inginkan atau harapkan untuk memenuhi cinta yang agak buta. Kemudian jika hal ini berjalan agak lama akan memakasa realitas agar tidak berdiri dengan adanya sendiri atau dapat di sebut dengan “kecanduan cinta”  yang tidak pernah puas dengan cinta yang telah dimilikinya. Dan jauh dari model kehidupan yang mengalir seperti air.
…..
cinta sufi
Ada mahluk tuhan atu manusia yang mencurahkan cintanya kepada Tuhannya, mencari tempat curhat, tempat mengadu, mengeluh, berdiskusi, mengungkapkan keadaan jiwa dan hidupnya langsung dengan Tuhan pemilik cinta, dengan menjalanin hidup apa adanya, sederhana, anti benci, anti marah, anti sumpek, anti sombong, anti dengki, anti takabur, anti sirik dan anti anti yang lain, yang kemudian dia menganggap seluruh kekayaan, kepinteran, popularitas kesuksesan hanya sebagai perangkat hidup unmtuk menuju Tuhan yang sejati yang katanya akan memberi kesempurnaan yang sesempurnanya.
Manusia yag menyufi dengan seluruh potensi yang diselimuti dengan penuh kederhanaannya membawa jiwanya selalu pasrah dalam kemewahan dan kesengsaraan, manusia yang menyufi berfikir hanya satu dan untuk satu yaitu hanya untuk Allah. Kayapun mereka tidak akan pernah mengaku bahwa dirinya kaya, cerdaspun mereka kaum sufi tidak akan pernah bisa mengaku cerdas, pinter seperti apa tidak akan ada peluang di hatinya rung untuk mengaku pinter.
Pinternya hanya pinternya Allah, Cerdasnya hanya kecerdasan allah, kayanya hanyalah milik Allah yang hanya katanya orang goblok adalah miliknya. Manusia yang menyufi tinggi dalam kerandahan, dan rendah dalam kerendahan, manusia yang menyufi pinter dalam kegoblokan dan goblok dalam kepintaran. Manusia yang menyufi telah menyatu dengan segala rasa-rasa dan segala rasa, kesadaran dan ketidak sadaran  hanyalah untuk membahasakan, pujaan adalah makian, makian adalah pujian.
Manusia yang menyufi telah tidak dapat membedakan yang kaya dan simiskin, yang pinter dan yang goblok, semuanya hanyalah lebel bukan hakikat yang sebenarnya yang penuh kesirian yang amat siri sekali, mungkin hanya manusia yang menyufi yang dapat meresakannya. Sifi tidak merasa selain rasa cinta dan rindu yang mendalam kepada sang penabur cinta kasih keseluruh umat manusia dan alam.
Luapann manusia yang menyufi tidak hanya melalui satu jalan dengan menggembel saja akan tetapi manusia yang menyufi juga dapat memakai dasi, menjuan nasi, pegawai negeri, menjadi penyanyi, menjadi guru ngaji, membantu manusi yang sedang sakit hati, banyak lapangan untuk manusia yang menyufi, banyak cara untuk mengaktualisasikan cintanya kepada Allah, karena manusia yang menyufi telah memandang bahwa yang ada di sekelilingnya adalah allah sendiri yang menjilma dalam bahasa-dan symbol alam agar lebih siri dari pada yang di pahami oleh manusia nyang faham tentang dunia siri. Manusia yang menyfi dalam mencurahkan cintanya kepada Allah yang telah tidak butuh cinta tidak pernah terhalang oleh waktu dan tempat. Jangan dibatasi mereka para kaum yang menyufi! Manusia yang menyufi ketka ingin bertemu dengan cintanya tidak memerlukan perantara apapun, karena manusia yang mencinta mesti lebih dekat dengan mereka yang tidak mencintai, bila cinta mesti mengenalnya, bila mengenalnya mesti dekat dan tahu.
Wajar jika manusia yang mencinta atau manusia yang menyufi akan dijauhi oleh orang awam, kemudian dianggap melanggar aturan, sesat, bejat, karena mereka yang mapan selalu beringinnan untuk menyatu padukan manusia agar dapat diatur dan kemudian untuk  tangga mereka yang punya kepentingan untuk meraih kekuasaan. Manusia yang menyufi lebioh tahu dengan dirinya sendiri jadi tak perlu banyal didekti, oke. Dengan pemahamannya yang menyeluruh tentang konsep cintanya kepada sang pencipta membuat mereka para kaum pencinta tidak takut disingkirkan dari kekuasan, tidak takut di singkirkan dari popularitas, tidak takut ancaman hukuman bahkan ancaman mati yang akan menimpa hidupmnya, mereka hanya berpedoman bahwa dirinyalah yang tehu dengan apa maksut tujuan hidup dirinya sendiri dengan bagai mana cara untuk memutuskan hubungan dengan Tuhannya. Bahasa manusia yang menyufi tidak dapat dabahasakan oleh seluruh bahasa yang telah ada di seluruh dunia ini.
Hukum bagi mereka yang suka dunia menghukumi dan membenci manusia yang sedang menyufi, karena merka adalah manusia yang sudah manusia, bahkan manusia yang telah tidak mau dan mengharamkan adanya penjajahan jiwa pada manusia-manusia yang hidupnya harus merdeka. Lain halnya bagi mereka yang mencinta kekuasaan, kekayaan dan sahwat saja yang kemudian akan selalu ingin menjajah jiwa, akal, dan otak manusia untuk meraih kekuasaannya sendiri. Para pemuja harta telah memiliki tuhan dan agama sendiri selain tuhan Allah, yaitu Tuhan harta itu sendiri, Tuhan popularitas, Tuhan kekuasan, tuhan libido dan tuhan tuhan yang lain.
Ada memang manusia yang menyufi atau penerus kaum asketek yang cinta dengan Tuannya dengan penuh sikap kesederhanaan dalam segala bentuk tindakannya, akan tetapi  ada yang sufi tersebut betul-betul hany sebagai pel;arian karena ketidak mampuannya dalam melalui problema hidup yang penuh ujian atau kompetisa, dari ketidak mampuannya tersebut kemudian mencari jalan hidup yang mudah dengan menurunkan derajadnya sedikit melalui gaya regresi. Sebenarnya manusia yang penuh dengan kepura-puraan ini yang berlindung pada payung sufi mere hanya akan menambah sesat umat manusia, karena konsep yang ia bawa, ajaran yang mereka eksplor, atau pemahaman yang merika terima,  atu kedalaman tentang pengetahuan sufinya tidak terlalu dalam sehingga yang keluar dari mulutnya hanya dalil dalil atau hanya alasan yang hanya mendukung keberadaan dirinya. Dengan pakaian yang compang camping dan aksesoris yang lain sebagai pendukung agar ia di anggap sufi, ini merupakan suatu pembodohan terhadap orang lain dan hakikatnya pada dirinya sendiri, juga menambah kesan jelek terhadap manusia yang hidup dengan menyufi atau di sufikan oleh Allah.
Memang di dalam Bahasa langit tidak disebutkan secara terang terangan terkait langsung dengan bahasa sifi, akan tetapi konsep-konsep hidup di dalam Bahasa langit banyak yang menunjukkan betapa pentingnya adanya konsep hidup dengan cara sufi atau menyufi atau disufikan, dipersilahkan manusian untuk berkiprah disegala bidang kehidupan dunia ini akan tetapi kemudian bagaimana tetap ingat bahwa diri kita sangat terbatas dengan dirikita sendiri, yang kemudian akan menyadarkan manusia untuk hidup lebih seimbang dan tidak berat sebelah dan tidak hanya m,enunjukkan keakuan atau kesombongan dan tidak merasa bisa hidup tanpa ada pertolongan adari diri-diri yang lain.
Manusia yang mampu menginternalisasikan nilai nilai yang terkandung dalam bahasa langit atau dapat dikatakan konsep hidupnya orang yajg menyufi, maka manusia dengan terus menerus akan selalu menemui dirinya sendiri sampai nanti dihari hari setelah adanya hari hari yang tampak ini, dengan seperti itu maka manusia akan tidak tersesat ketika kembali kepada asal mereka datang dan di adakan oleh sang Langit yang diwakilkan kepada bapak dan mak kita memalui kenikmatan yang tidak tergambarkan.
Manusia yang menyufi tadak akan pernah tersumpekkan oleh dunia yang fana dan amat sesaat ini, manusia yang menyufi hanya akan disibukkan dengan bagai mana hati hati yang ada dalam dadanya tidak mblenjani janji awal dijadikannya manusia sebelum diturunkan ke dunia, karena didalam dada kita tidakl hanya terdapat satu hati akantetapi terdapat berbagai jenis hati , ada hati kemalaikatan , ada hati kehewanan,  hati ke hutanan, ada hati kesetanan,, ada ada hati ke iblisan, ada hati ke wewe gombelan, ada hati kegenderuwoan, ada hati ke allahan, ada hati kenabian, ada hati ke rasulan, ada hati ke bedesan dan ada hati hati yang lain yang semuanya ingin memmimpin jiwa diri akal kita.  kemudian jiuka hati keallahannya lemah atau redup maka tidak menutup kemungkinan manusia menjadi lapangan main para hati hati sesat yang betul-betul menyesatkan, dengan segala upaya dengan mudah terkait pengalaman para dedemit yang didak mati dan beranak terus dan kemudioan juga semakin canggih dalam menggoda manusia untuk menjadi pengikut-pengikutnya, agar kemudian manusia menjadi menghamba kepada selain Yang Langit. jelas dengan kematangan para jendral. Presiden dan Majelis Permusyawaratan Setan yang sudah ada sejak jaman Adam mereka sudah memiliki sebuah metode, tegnologi untuk bagaio mana membujuk manusia agar tidak menjadi dirinya sendiri atau hingga lupa dengan asal uasal manusia itu ada. Untuk itu ketika ruh-ruh cinta dalam dada kita tidak kita hidupkan maka tidakl menutup kemungkinan kita akan sangat mudah menjadi mobil atau kendaraan tau rumahnya setan yang berwujud manusia, sehingga di sebut bukan manusia yang m,anusia akan tetapi manusia yang menyetan atau manusia yang mengebles. Ketika hal itu sudah terjadi maka tidak saling memanusiakan manusia yang terjadi kan tetapi adalah menyetan kan, mengebleskan manusia.
Manusia yang sufi akan muncul ketika kondisi riil di realitas sudah amat rapuh manusianya , yang akan membawa angin segar yang membebaskan manusia dari penjajahan jiwa yang tanpa disadari, manusia yang menyufi akan selalu memberi contoh, ikut serta, dan selalu memberi dorongan bagi mereka yang lemah atau kita pinjam bahasa “ing ngarso sung tulodo ing madyo mangun karso tutwuri handayani”, tidak kemudian membudayakan ketika di atas menindas, ketika di tengah neng neng bein statis dan jadi uler dan ketika di belakang nggandolai atu menghambat.
Manusia yang menyufi tidakl akan pernah menpu dirinya sendiri dan diri orang lain, karena mereka sudah sadar posisi dirinya dan posisi manusia lain diluar kita adalah siapa, tidak serta merta vmenyimpulkan bahwa orang lain adalah borang lain saya adalah saya, dengan pemahaman yang universal, individual, transcendental dan segala bentuk perangkat analisis dan seluruh perangakat pengalaman dan ilmu yang mereka fahami mereka kaum sufi selalu memberi kesejukan dalam segala apa yang keluar dari diri, jiwa, ruh, dan akal hati pikirannya.
Manusia yang  menyufi tidak harus berpakaian compang-camping yang menyimbolkan, seakan berkata kepada manusia lain diluar dirinya wahai tuan dan nyonya kasihinilah saya yang akan berefek bangga diri atau sombong dan merepotkan orang lain. Manusia sufi tidak kan pernah menunjukkan bahwa dirinya adalah manusia yang menuhan tau manusi ayng menyufi, bisa juga dengan dasi dan mobil jaguar serta vila yang dimilikinya itu untuk menutupi keadaan dirinya sebagai kekasih Langit yang singitan di payung kekayaan, hal ini sah bapa bila kemudian tetap sadar bahwa yang di miliki saat ini hanmyalah katalisator atau jembatan untuk dirinya mebncapai kesempurnaan. Sulit-sult dan memang sulit, akan tetapi jika hal itu sulit dan kemudian tidak pernah kita kerjakan maka kesulitan-kesulitannya tidak akan pernah kita ketemukan, jadi trial and error mejadi penting buntuk menuju manusia ynag memiliki cinta sejati dan manusia yang menuhan tau manusia yang manusia dan manusia yang memanusiakan manusia..
Manusia yang menyufi tahu betul dengan adanya maksiyat yang membawa thoat dan toat yang membawa maksiyat. Artinya idak seluruh perbuatan thoat itu membawa manfaat dan ketoatan yang sesungguhnya, bisa juga mereka yang berjiolbab dan bersorban hanya untuk memenangkan kekuasaan dan dalam rangka mencarai rai tidak untuk bagai mana dirinya menjadi ekat dengan sang Langit pemilik seluruh alam ini, yang kemudian secara tidak langsung mereka telah membuat topeng kesdalehan untuk meraih kekuasaan selayak nya musang berbulu domba, atau koyok hewanlah poko’e, dan sebaliknya meraka yang melacur di dunia prostitusi ternyata mereka lagi nibadah dalam rangka mencari nafaqah utnuk makan dan sekolah anaknya yang anaknyapun tidak tahu tentang apa pekerjaab ibunya byang sebenarnya, dan ternyata dia menjadi pelacur karena satu di tinggal suaminya yang sok saleh da kaiwnlagi, dua karena tempat prostitusi itu btidak ditutuip dan pajaknya untuk membayar vpara penguasa yang banyak berjilbab dab berkopyah dan kemudian masuk dalam perut dan otak anak-anaknya yang kemudian didak jelas sebenarnya mana yang jahat, ,eraka yang melagalkan dolli (penguasa) atau mereka yang hanya ingin mencari sesuap nasi dan biaya hidup untk anak-anaknya bahkan untuk biaya kuliyah bahkan mondok di pesntren yang mencita-citakan agar naisp anaknya nya tidak sama dengan nasib ibunya, bukankah ini kenudian adalah pejuang penghidup agama dan pejuang penghidup generasi bangsa. Hayo kapok koen.
Tipis bedenya antara merka yang bejat dan mereka yang seakan thoat, karena kejahatannya jika bagi mereka yang dianggap bejat jelas oleh mata dan jika mereka yang semacam orang thoat kejahatannya terselubung sarung kopyah, ssorban dan sekaligus kerudung kebohongan, bukan lagi busana itu untuk menutupi aurat akan tetapin tidak lebih dan tidak kurang hanya sebagai penutup tubuh atau trend saja.
Untuk itu perlu ada wali-wali baru yang berani muncul dan mengatakan bahwa yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah, agar kemudian ada penghargaan terhadap mereka-mereka yang memiliki cita sejati dan kebenaran sejati, walaupun kebenaran sejati itu semu dan tidak jelas adanya, adanya bahasa alangit yang unginmenghargai cinta dan kebebasan ,m kebijaksanan, dalam diri manusia hari ini telah tercerabut olh mereka–mereka yang memiliki topeng symbol agama yang seakan yang memiliki kebenaran.bahasa langit ada utnuk menghilangkan kasta akan tetapi hari ini telah ada kasta-kasta baru yang sangat mengungkung dan sekan akan manusia harus ditingkat0tingkatkan sesuai dengan keturunnannya, misalnya hari ini ada kaum awam,  kaum santri , gawagus dan gawa ning atau dengan gawa gawa yang lain yang itupunm hanya sebagai loncatan unutk meraih kekuasan, sedangkan denga doktrin dan klem-klem kecil dengan kekuatan sindikat yang telah terbangun kemudian menimbulkan kebearan yang sepihak dan kemudian sangat tidak mencerahkan diri manusia selain dari golongan papan atas, merka yang hamnya keturunan oramng biasa tidak akan mampu atau sulit untuk masuk pada lapisan kasta yang blebih tinggi. Aku minta ampun ya pengeranku. Kita lihat bsaja hari ini ada berapa poros-poros  atu klem-klem kebenaran yang bterjadi dewasa ini, yang ini smua akan menghancurkan diri umat kita sendiri kelak.  Utnuk itu sang pencinta hari ini harus sadar bahwa tiada yang paling penting , tiada yang paling hebat, tiada yang paling benar, tiada yang palig mencinta t\iada yang paling mengasih dan menyayang, tiada yang paling abadi, tiada yang paling berkuasa, tiada yang ada di takuti, tiada yang paling pemurah tiada yang paling tulus, kecuali di pemilik cinta sejati yang tidak pernah berhenti sepanjang masa, dialah kiblat kita dialah pembimbing kita, henyahkanlah dari kehidupan kita yang menghala\ngi kesaksian kita menuju kesaksian yang betul betul menyaksiakan abadan-abada dengan kalimat Asshadu anal ilahaillallah Wasshadu anna muhammadarrpsulullah kita akan selamat dan tidak akan sesat dan akan mencapai cinta cinta yang tidak dapat terbahasakan oleh hbahasa yang sangat terbatas.

Oleh: Abdullah SAM (11/7/05)

Tidak ada komentar: