Menurut Rene Descartes,Ia mengatakan bahwa sejak lahir telah mempunyai enam emosi dasar, yaitu: cinta, kegembiraan, keinginan, benci, sedih, dan kagum.
Tokoh empiris lain yang mengemukakan teori emosi adalah Wilhem Wundt. Tetapi berbeda dari W. James yang menyelidiki mengapa timbul emosi. W. Wundt menguraikan jenis-jenis emosi.Menurut Wundt ada tiga pasang kutub emosi, yaitu:
· Lust- Unlust (senang-tak senang)
· Spannung-Losung (tegang-tak tegang)
· Erregung-berubigung (semangat-tenang)
Jadi, kalau seseoarang melihat harimau, maka emosinya adalah unlust, spanning dan erregung, kalau seorang mahasiswa lulus ujian, emosinya adalah lust, losung, dan berubigung dan seterusnya.
a. Reaksi elektris pada kulit menigkat bila terpesona
b. Peredaran darah bertambah cepat bila marah
c. Denyut jantung bertambah bila terkejut
d. Pernafasan bernafas panjang kalau kecewa
e. Pupil mata membesar bila sakit atau marah
f. Liur mengering kalau takut atau tegang
g. Bulu Roma berdiri kalau takut
h. Pencernaan mencret-mencret kalau tegang
i. Otot ketegangan dan takut menyebabkan otot menegang atau bergetar
j. Komposisi darah akan ikut berubah dalam keadaan emosional karena kelenjar-kelenjar lebih aktif.
Yang dipelajari dalam perkembangan emosi adalah objek-objek dan situasi-situasi yang menjadi sumber emosi. Seorang anak yang tidak pernah ditakut-takuti di tempat gelap, tidak akan takut kepada tempat gelap. Warna efektif pada seseorang mempengaruhi pula pandangan orang tersebut terhadap objek atau situasi di sekelilingnya.Ia dapat menyukai atau tidak sesuatu misalnya ia suka kopi, tetapi tidak suka the. Ini disebut perferensi dan merupakan bentuk yang paling ringan dan pengaruh emosi terhadap pandangan seseorang mengenai situasi atau objek di ligkungannya.
Tingkat emosi
· Sensoris: seperti dingin,panas
· Kehidupan individu: rasa resah, segan, semangat
· Kejiwaan: susah, senang
Keperibadian: harga diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar