SELAMAT MEMBACA

Senin, Maret 19, 2012

BERPIKIR


Proses berpikir merupakan kegiatan yang melibatkan kerja otak, disamping juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Jadi dapat di simpulkan bahwa berpikir adalah suatu proses penghubungan antara satu pengertian atau ide dengan pengertian yang lain.
Menurut aliran psikologi asosiasi berpikir tidak lain dari pada jalannya tanggapan yang dikuasai oleh asosiasi. Aliran ini berpendapat bahwa dalam alam jiwa yang penting adalah terjadinya, tersimpannya dan bekerjanya tanggapan-tanggapan.Sedangkan aliran behaviorisme berpendapat bahwa berpikir adalah gerakan-gerakan reaksi yang dilakukan oleh urat saraf dan otot-otot bicara seperti halnya bila kita mengucapkan buah pikiran.Tokoh aliran ini adalah J.B Watson dan W. James. Aliran lain yang memberikan definisi berpikir adalah aliran gestalt. Aliran ini memandang berpikir sebagai keaktifan psikis yang abstak, yang prosesnya tidak dapat diamati dengan alat indera karena merupakan satu kesatuan.
Menurut Patty para ahli logika mengemukakan adanya tiga fungsi dari berpikir:
a.       Membentuk pengertian: suatu perbuatan dalam proses berpikir dengan memanfaatkan isi ingatan yang bersifat riil, abstrak dan umum serta mengandung sifat hakekat sesuatu.
b.      Membentuk pendapat: hasil pekerjaanpikir dalam meletakkan hubungan antara tanggapan yang satu dengan yang lainnya yang dinyatakan dalam satu kalimat.
c.       Membentuk kesimpulan: proses membentuk pendapat baru yang berdasarkan pada pendapat-pendapat yang sudah ada, dalam menarik kesimpilan digunakan tiga cara yaitu analogi, deduksi, dan induksi.
Secara garis besar, gejala kejiwaan berupa berpikir ini dapat dibagi menjadi beberapa macam dantarannya yaitu:
a.           Asosiatif:  Jalan pikiran dalam berpikir asosiatif ini tidak ditentukan sebelumnya, sehingga ide-ide timbul secara bebas. Berpikir asosiatif terbagi atas empat bagian yaitu secara bebas, terkontrol, melamun, artistik..
b.         Deduktif: Dalam berpikir deduktif ini sangat berkait dengan adanya silogisme, namun ada pula kesimpulan berpikir deduksi yang tidak dapat diterima kebenarannya (silogis semu).
c.          Induktif: Proses berpikir induktif ini berlangsung dari yang khusus menuju yang umum. Misalnya, bayi A dilahirkan sambil menangis maka kesimpulannya adalah setiap bayi yang dilahirkan ddalam keadaan normal akan menangis.
d.         Analogi: Berpikir analogi merupakan proses berpikir dengan cara menyamakan atau membandingkan kejadian yang pernah dialaminya. Misalnya, tiap hari kira-kira jam 4 sore bel stasiun berbunyi dan tidak lama kemudian kereta jurusan kota A tiba. Maka kesimpulannya adalah bahwa sebentar lagi kereta akan datang.
Berpikir tidak hanya berjalan dengan mulus tanpa beban, akan tetapi ada beberapa hal yang dapat mengganggu proses berpikir seseorang. Ganguan bentuk berpikir adalah merupakan gangguan dari pemikiran yang rasional, logis namun terarah pada satu tujuan.
a.       Dereisme: proses berpikir yang tidak adanya hubungan proses mental individu dengan realita lingkungan yang terjadi.
b.       Otistik: cara berpikir ini biasanya berbentuk lamunan, wahm dan halusinasi.
c.       Non-Realistik: bentuk pikiran ang tidak sesuai dengan realita yang terjadi. Biasanya dialami penderita skizofrenia.

Tidak ada komentar: