SELAMAT MEMBACA

Selasa, September 11, 2012

LANDASAN ONTOLOGY, EPISTEMOLOGY, DAN AKSIOLOLOGI DALAM ILMU MANAJEMEN

Setiap pembahasan tentang gejala atau objek sesuatu ilmu pengetahuan (Ilmu manajemen), paling sedikit kita pertanyakan.
(1) apa hakikat gejala/objek itu (landasan ontologis).
(2) bagaimana cara mendapatkan atau penggarapan gejala/objek itu (landasan epistemologis).
(3) apa manfaat gejala/objek itu (landasan aksiologis).
Landasan Ontologi Ilmu Manajemen, Pertama-tama pada latar filsafat diperlukan dasar ontologis dari manajemen. Adapun aspek realitas yang dijangkau teori dan manajemen melalui pengalaman pancaindra ialah dunia pengalaman manusia secara empiris baik yang berupa tingkat kwalitas maupun kwantitas hasil yang dicapai. Objek materi ilmu manjemen ialah sisi manajemen yang mengatur seluruh kegiatan ekonomi (bisnis), yaitu, Perencanaan, pengorganisasian, Pengerahan (motivasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, komonikasi, koordinasi, dan negosiasi serta pengembangan organisasi) dan pengendalian (Meliputi Pemantauan,penilaian, dan pelaporan)
Tema dari tulisan ini adalah dengan pertimbangan bahwa globalisasi berdampak pada hampir semua keputusan manajemen. Misalnya Internet telah mengubah hakikat pembelian dan penjualan di hampir semua industri, serta telah mengubah secara mendasar perekonomian dan bisnis setiap industri di seluruh dunia. Internet telah menjadi suatu alat manajemen strategis penting sudah merasuk pada masyarakat. Lingkungan hidup telah menjadi suatu isu strategis yang penting sudah merambah kedesa-desa yang masih perawan.
Manajemen adalah tentang bagaimana mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Dengan definisinya sebagai Ilmu pengetahuan dan seni perumusan dalam menerapkan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan suatu Organisasi untuk mencapai tujuannya telah menimbulkan Istilah ”Manajemen” yang bersinonim dengan ”Perencanaan” namun Manajemen: lebih sering digunakan didalam dunia akademis, sedangkan perencanaan lebih sering digunakan didalam dunia bisnis termasuk tapi tidak dibatasi oleh Organisasi Manajemen yang mengacu pada perumusan, implementasi dan evaluasi strategi. Sedangkan perencanaan lebih mengacu pada perumusan strategi.
Secara bertahap Manajemen dikembangkan dalam:
(a) Tahap I Perumusan meliputi Visi dan Misi, Peluang dan Tantangan, Kekuatan dan Kelemahan, Saaran Jangka Panjang, Strategi Alternatif, Pemilihan Strategi.
(b) Tahap II Implementasi meliputi Sasaran Tahunan, Kebijakan, Motivasi Karyawan, Alokasi Sumber Daya.
(c) Tahap III Evaluasi meliputi Peninjauan Internal dan Eksternal, Mengukur Kinerja, Tindakan Perbaikan.
Landasan Epistemologis Manajemen menurut Husaini (2006:7) pengertian manajemen adalah seni atau ilmu mengelola sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) untuk mewujudkan suasana atau kegiatan ekonomi (bisnis) dan proses dalam bisnis agar seorang produsen (pengusaha) secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaa, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Manajemen dapat pula didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) mencapai tujuan ekonomi secara efektif dan efisien. Sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) adalah sesuatu alat yang dipergunakan dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi yang meliputi enam hal:
(1) administrasi peserta (pelaku ekonomi)
(2) administrasi tenaga kerja (SDM)
(3) administrasi keuangan
(4) administrasi sarana dan prasarana
(5) admistrasi hubungan pelaku (produsen) dengan masyarakat (konsumen)
(6) administrasi layanan khusus.
Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
Tujuan perencanaan adalah:
(1) standar pengawasan
(2) Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan ekonomi.
(3) mengetahui siapa saja yang terlibat
(4) mendapatkan kegiatan yang sitematis
(5) meminimalkan kegiatan yang tidak produktif
(6) mendeteksi hambatan dan kesulitan yang ditemui
(7) mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Manfaat dari perencanaan adalah :
1.sebagai standar pengasaan dan pengawasan.
2.pemuilihan sebagai alterbatif terbaik
3.penyusunan skala proritas, baik sasaran maupun kegiatan
4.membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
6.alat yang memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.
7.alat yang meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
Pengorganisasian adalah (1) penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, (2) proses perencanaan dan pengembangan suatu organisasi, (3) penguasaan tanggung jawab tertentu, (4) pendelegasian wewenangyang diperlukan untuk individu-individu dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Tiga komponen pengorganisasian:
1. ada kerja sama.
2. ada orang (pelaksana).
3. adanya tujuan bersama.
Manfaat Pengorganisasian adalah:
1.Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemauan, dan sumber dayayang dimiliki.
2.untuk mencapai tujuan yang lebih efektif dan efesien,
3.wadah memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara bersama-sama.
4.wadah mengembangkan potensi dan spesialisasi yang dimiliki sesorang.
5.wadah mendapatkan jabatan dan pembagian kerja.
6.dawah mencari keuntungan bersama.
7.wadah mengelola lingkungan bersama-sama.
8.wadah menggunakan kekuasaan dan pengawasan
9.wadah mendapatkan pengahrgaan.
10.wadah memenuhi kebutuhan manusia.
11.wadah menambah pergaulan
Salah satu fungsi manejeman adalah pengerahan atau pelaksanaan. Setelah melaksanakan perencaan dan pengorganisian yang terpenting adalah implementasi dari perencaaan yaitu pelaksaan. Pelasanaan dalam program organisasi sangat terggantung dari dua aspek, yaitu: Kepemimpinan, dan motivasi kerja anggota organisasi. Antar pemimpin dan pelaksana mempunyai tugas dan bertanggung jawab masing masing atas tugasnya. Program tidak akan berjalan sesuai dengan yang diinginkan apabila tidak didukung oleh kepemimpinan yang kuat dan motivasi kerja para anggota organisasi.
Pengendalian adalah proses pemantauan, penilaian dan pelaporan perencanaan atas pencapaian tujuan yang dicapai yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif guna penyempurnaan lebih lanjut. Pengendalian sering disebut dengan pengawasan atau controlling, tujuannnya adalah:
1. Menghentikan atau meniadakan masalah, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, banbatan dan ketidak adilan.
2. Mencegah terulangnya kembali kesalahan penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, banbatan dan ketidak adilan.
3. Menciptakan cara yang lebih baik untuk membina yang telah baik.
4. Menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi dan akuntabilitas organisasi.
5. Meningkatkan kelancaran operasi organisasi.
6. Memberikan opini atas kerja organisasi.
Menciptakan terwujudnya pemerintahan yang bersih. Manfaat pengawasan adalah menigkatnya akuntabilitas dan keterbukaan dalam organisasi. Dasar epistemologis diperlukan dalam manajemen atau pakar ilmu Manajemen demi mengembangkan ilmunya secara produktif dan bertanggung jawab. Sekalipun pengumpulan data di lapangan sebagaian dapat dilakukan oleh tenaga pemula namun telaah atas objek formil ilmu manajemen memerlukaan pendekatan fenomenologis yang akan menjalin studi empirik dengan studi kualitatif-fenomenologis. Pendekaatan fenomenologis itu bersifat kualitaatif, artinya melibatkan pribadi dan diri peneliti sabagai instrumen pengumpul data secara pasca positivisme. Karena itu penelaaah dan pengumpulan data diarahkan oleh ilmuwan sebagaai pakar yang jujur dan menyatu dengan objeknya. Karena penelitian tertuju tidak hanya pemahaman dan pengertian (verstehen, Bodgan & Biklen, dalam Umaedi: 1999). Pemikiran ini telah mendorong munculnya pendekatan baru, yakni pengelolaan peningkatan mutu atau kualitas di masa mendatang harus berbasis manajemen sebagai institusi paling depan dalam kegiatan ekonomi. Pendekatan ini, kemudian dikenal dengan sekolah manajemen (School Based Quality Management) atau dalam nuansa yang lebih bersifat pembangunan (developmental) disebut School Based Quality Improvement.
Konsep manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah ini ditulis dengan tujuan;
a. Mensosialisasikan konsep dasar manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah bisnis khususnya kepada masyarakat.
b. Memperoleh masukan agar konsep manajemen ini dapat diimplentasikan dengan mudah dan sesuai dengan kondisi lingkungan Indonesia yang memiliki keragaman kultural, sosio-ekonomi masyarakat dan kompleksitas geografisnya.
c. Menambah wawasan pengetahuan masyarakat khususnya masyarakat sekolah dan individu yang peduli terhadap pendidikan, khususnya peningkatan mutu pendidikan.
d. Memotivasi masyarakat sekolah untuk terlibat dan berpikir mengenai peningkatan mutu pendidikan/pada sekolah masing – masing.
e. Menggalang kesadaran masyarakat sekolah untuk ikut serta secara aktif dan dinamis dalam mensukseskan peningkatan mutu pendidikan.
f. Memotivasi timbulnya pemikiran-pemikiran baru dalam mensukseskan pembangunan pendidikan dari individu dan masyarakat sekolah yang berada di garis paling depan dalam proses pembangunan tersebut.
g. Menggalang kesadaran bahwa peningkatan mutu pendidikan merupakan tanggung jawab semua komponen masyarakat, dengan fokus peningkatan mutu yang berkelanjutan (terus menerus) pada tataran sekolah.
h. Mempertajam wawasan bahwa mutu pendidikan pada tiap sekolah harus dirumuskan dengan jelas dan dengan target mutu yang harus dicapai setiap tahun.
Peran Esensial Pemimpin Kepemimpinan mempunyai peran strategis dalam upaya perbaikan kualitas. Setiap anggota organisasi harus memberikan konstribusi penting dalam upaya tersebut. Namun, setiap upaya perbaikan yang tidak didukung secara aktif oleh pimpinan, komitment, kreatifitas, maka lama-kelamaan akan hilang.
Dasar Aksiologis Managemen, Aksiologi merupakan suatu pendidikan yang menguji dan mengintegrasikan semua nilai tersebut dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain nilai-nilai tersebut ditanamkan dalam pribadi para pemimpin bisnis (Manajer), staf dan pegawai. Sesuai dengan tujuannya, maka manfaat manajemen adalah;
Pertama, terwujudnya suasana ekonomi dan proses kegiatan perekonomian yang Aktif, Inovative, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM).
Kedua, terciptanya pelaku kegiatan ekonomi yang aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Ketiga, terpenuhinya salah satu dari 4 kompetensi tenaga kerja (tertunjangnya kompetensi profesional sebagai pelaku ekonomi dan tenaga kerja sebagai manajer).
Keempat, tercapainya tujuan perekonomian secara efektif dan efisien.
Kelima, terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer pendidikan atau konsultan manajemen pendidikan); Keenam, teratasinya masalah mutu pendidikan.(Husaini, 2006:8)
Kemanfaatan teori Manajemen pendidikan tidak hanya perlu sebagai ilmu yang otonom tetapi juga diperlukan untuk memberikan dasar yang sebaik-baiknya bagi pendidikan sebagai proses pembudayaan manusia secara beradab. Oleh karena itu nilai manajemen pendidikan tidak hanya bersifat intrinsic sebagai ilmu seperti seni untuk seni, melainkan juga nilai ekstrinsik dan ilmu untuk menelaah dasar-dasar kemungkinan bertindak dalam praktek melalui kontrol terhadap pengaruh yang negatif dan meningkatkan pengaruh yang positif dalam pendidikan. Dengan demikian ilmu pendidikan tidak bebas nilai mengingat hanya terdapat batas yang sangat tipis antar pekerjaan administrasi pendidikan dan tugas pendidik sebagi pedagok. Dalam hal ini relevan sekali untuk memperhatikan pendidikan sebagai bidang yang sarat nilai seperti dijelaskan oleh Phenix (1966). Itu sebabnya pendidikan memerlukan teknologi pula untuk menjembatani persoalan yang sedang berlangsung maupun yang akan terjadi.


Referensi
Bakker, Anton. 1992. Ontologi Metafisika Umum Filsafat Pengada dan Dasar-Dasar Kenyataan. Yogyakarta : KANISIUS
Kattsoff O.Louis .2004. Pengantar Filsafat. Yogyakarta : Tiara Wacana
Prof. Dr. Bakhtiar,Amsal, M.A. 2007. Filsafat Ilmu. Jakarta : PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Nor Hasidah Abu Bakar, e Bahan Pengajaran IPK 503, (Kuala Lumpur Pusat Pemikiran dan Kefahaman Islam, Unit ICT dan Penerbitan, tt).

2 komentar:

UII Official mengatakan...

Terimakasih atas informasinya, sangat membantu.
salam kenal dari saya mahasiswa fakultas Ekonomi :)

Humam Syaharuddin mengatakan...

Sama :)