Perkembangan Kreativitas
Kreativitas ialah kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara-cara yang baru dan tidak biasa dan melahirkan suatu solusi yang unik terhadap masalah-masalah. Walaupun kebanyakan orang yang kreatif cukup inteligen, namun yang sebaliknya belum tentu benar. Banyak orang yang sangat inteligen (diukur berdasarkan tes-tes IQ) tidak kreatif. Kemampuan berfikir konvergen atau penalaran logis menunjukkan pada pemikiran yang menghasilkan satu jawaban dan mencirikan jenis pemikiran berdasarkan tes intelegensi standar. Sedangkan kemampuan berfikir divergen merujuk pada pemikiran yang menghasilkan banyak jawaban atas pertanyaan yang sama dan lebih merupakan indikator dari kreativitas. Berpikir divergen merupakan aktivitas mental yang asli murni dan baru, yang berbeda dari pola pikir sehari-hari dan menghasilkan lebih dari satu pemecahan masalah.
Utami Munandar memalui penelitiannya di Indonesia, menyebutkan ciri-ciri kepribadian kreatif yang diharapkan oleh bangsa Indonesia, yaitu:
1. Mempunyai daya imajinasi yang kuat
2. Mempunyai inisiatif
3. Mempunyai minat yang luas
4. Bersifat ingin tahu
5. Selalu ingin mendapatkan pengalaman-pengalaman baru
6. Mempunyai kebebasan dalam berfikir
7. Mempunyai kepercayaan diri yang kuat
8. Penuh semangat
9. Berani mengambul resiko
10. Berani mengemukakan pendapat dan memiliki keyakinan
Pengembangan ciri-ciri kepribadian kreatif demikian sangat dipengaruhi oleh lingkungan, terutama
lingkungn keluarga dan sekolah. Para kebanyakan pakar bersepakat, bahwa konsep
kreativitasmenggelembung secara spontan hanyalah mitos belaka. Sekelebat ide yang tiba-tiba dan
disusul oleh bayang-bayang membuat hanya sebagian kecil proses kreatif. Di jantung proses kreatif
adalah kemampuan dan pengalaman yang membentuk upaya individu yang bermisi dan
berkesinambung, yang tak kenal henti dan sepanjang hayat
Perkembangan Bahasa
Selama masa akhir anak-anak, perkembangan bahasa terus berlanjut. Perbendaharaan kosa kata anak meningkat dan cara anak-anak mengunakan kata dan kalimat bertambah kompleks serta lebih menyerupai bahasa orang dewasa. Membaca sangat berperan dalam dunia bahasa mereka. Pertimbangan bilingualisme (kedwibahasaan) menjadi semakin penting. Kita akan mempertimbangkan masing-masing aspek perkembangan bahasa anak-anak ini nanti.
Di samping peningkatan dalam jumlah perbendaharaan kosa kata, perkembangan bahasa anak usia sekolah juga terlihat dalam cara anak berpikir tentang kata-kata. Pada masa ini anak menjadi kurang terikat dengan tindakan-tindakan dan dimensi-dimensi percertual yang berkaitan dengan kata-kata
Peningkatann kemampuan anak sekolah dasar dalam menganalisis kata-kata, menolong mereka memahami kata-kata yang tidak berkaitan langsung dengan pengalaman-pengalaman pribadinya. Ini memungkinknan anak menambah kosa kata yang lebih abstrak ke dalam perbendaharaan mereka.
Bilingual Education mengacu pada program bagi murid-murid yang kemampuan berbahasa inggrisnya terbatas, yang mengajar murid-murid di kelas dalam bahasa mereka sendiri separuh waktu, sementara mereka belajar bahasa ingris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar