SELAMAT MEMBACA

Kamis, April 19, 2012

Perkembangan Intelegensi ( IQ )


intelegnsi secara kriteria berarti kemampuan verbal,ketrampilan- ketrampilan pemecahan masalah, dan kemampuan unutk belajar dari dan menyesuaikan diri dengan pengalamn-pengalaman hidup sehari-hari, komponen IQ sendiri sangat dekat denagan pemrosesan informasi dan bahasa.
Binet sendiri mengembang konsep usia mental (Mental Age) untuk menangani masalah inteligensi ini sendiri sautu level perkembangan mental individual dibandingkan dengan orang lain. Istilah inteligence Quotient ( IQ ) dikembangkan oleh William Stern yang baginya cara mencari IQ adalah usia mental anak-anak dibagi usia kronologis dikali 100.
Binnet telah merancang sebuah tes integensi berdasarkan konsep usia mental. Sedangkan William Stern sendiri menyempurnakan tes IQ Binet dengan rumus:
 IQ = MA / CA X 100
Keterangan      : IQ= intelegence quotient
                         MA= Mental Age
                        CA= Cronologis Age

Klasifikasi IQ
IQ
Klasifikasi
Tingkat sekolah
Di atas 139
120-130


110-119


90-109

80-89

70-79

Dibawah 70
Sangat superior
Superior


Diatas rata-rata


Rata-rata

Dibawah rata-rata

Borderline

Terbelakang secara mental
Orang yang sangat pandai
Dapat menyelesaikan study di Universitas tanpa banyak kesulitan
Dapat menyelesaikan sekolah lanjutan tanpa kesulitan
Dapat menyelesaikan sekolah lanjutan
Dapat menyelesaikan sekolah dasar
Dapat mempelajari sesuatu tapi lambat
Tidak bisa mengikuti pendidikan disekolah

Para psikolog dalam menentukan sifat dasar IQ terbagi menjadi dua kubu, kubu pertama mengatakan bahwa IQ sebagai suatu kemampuan  yang merupakan suatu kesatuan, sedangkan kubu yang kedua mengatakan bahwa IQ ditentukan oleh banyak kemampuan yang berpisah. Charles Spearman adalah orang yang melakukan pendekatan analisis faktor intelegensi umum yang kemudian ditolak mentah-mentah oleh Thurstone yang menekankan aspek yang terbagi-bagi dalam IQ
Kemampuan mental Primer Turstone.
Intelegensi
Kemampuan
Verbal komperehension
Word fluency


Number

Space



Memori
Perceptual speed


Reasoning

Kemampuan memahami makna kata
Kemampuan memikirkan kata secara tepat, seperti penukaran huruf dalam kata, sehingga kata itu mempunyai pengertian lain, atau memikirkan kata-kata yan g bersajak.
Kemampuan bekerja dengan angka dan melakukan perhitungan
Kemampuan menvisualisasi hubungan bntuk ruang, seperti mengenali gambr yang sama yang disajikan denagn sudut pandang yang berbeda.
Kemampuan mengingat stimulus verbal
Kemampuan mengingat stimulus verbal
Kemampuan menangkap rincian visual secara cepat serta melihat persamaan dan perbedaan diantar objek yang tergambar.
Kemampuan menemukan aturan umum berdasarkan contoh yang disajikan, seperti menentukan bentuk keseluruhan rangkaian setelah disajikan sebagai rangkaian tersebut.


Psikolog Howard juga mendukung bahwa kita tidak memiliki satu IQ tetapi multiple IQ. Teori kontemporer yang membahas IQ berasal dari Stenberg yang membagi IQ menjadi tiga bagian yaitu: 1)Integensi Komponensial yaitu IQ yang berkaitan dengan komponen berfikir, yang menyerupai unsur-unsur dasar dari model pemrosesan informasi.2) integensi eksperiensial yaitu IQ yang difokuskan bagaimana pengalaman sesorang mempengaruhi intelegensi itu sendiri, dan juga pengalaman pada pemecahan masalah.3) Intelegensi kontekstual difokuskan pada pertimbangan menghadapi tuntutan lingkungannnya sehari-hari, bagaimana ia bergaul dengan orang lain. Beberapa teori kontemporer tentang Intelegensi iti sendiri berfokus pada intelegensi praktis-intelegensi yang berkaitan denagn semua kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar: