Proses terjadinya persepsi berawal dari alat indra yang kemudian di proses otak oleh saraf sensoris(fisiologis) kemudian mengamati tentang apa yang terjadi melalui alat indra(Psikologis). proses penapsiran atau pemberian arti terhadap stimulus yang di terima Persepsi timbul dari adanya stimulus dari hasil pengindraan kemudian diteruskan menuju ke otak lalu timbul persepsi, dalam stimulus melibatkan faktor fisik, alat indra melibatkan faktor fsiologis, dan otak melibatkan faktor fisiologis hal itu bisa disebut juga dengan persepsi, Hakekat persepsi itu sendiri mempunyai artian yaitumerupakan aktivitas kognitif, dan atensi atau suatu perhatian itu merupakan syarat psikologis untuk mengadakan sebuah persepsi.
Dalam pengertian lain persepsi adalah kemampuan membedakan, mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap satu obyek rangsang.Sensasi tanpa persepsi atau sensasi murni jarang terjadi, sensasi murni mungkin terjadi dalam peristiwa di mana rangsangan warna ditunjukkan untuk pertama kali kepada seseorang yang sejak lahirnya buta dan tiba-tiba dapat melihat.Kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan,memfokuskan, dan sebagainya, disebut sebagai kemampuan untuk mengorganisasikan pengamatan atau persepsi.
Dalam persepsi beberapa Aspek yang perlu di ketahui dan di ingat yaitu: Penginderaan,Perhatian,Pengamatan,Tanggapan,dan yang perlu di pahami bahwa tanggapan dan pengamatan mempunyai perbedaan yaitu:Tanggapan tidak terikat oleh obyek, sementara pengamatan terikat oleh obyek; pengamatan obyeknya sempurna dan mendetail, sedangkan tanggapan obyaknya kurang jelas dan masih samar-samar atau kabur; Tanggapan kurang begitu memerlukan stimulus, sedangkan pengamatan masih memerlukan adanya stimulus.
Sensasimerupakan proses kesadaran manusia yang paling rendah sederhana seperti sedih, senang dan dll, sensasi hanya berupa kesan sesaat ketika stimulus baru diterima otak dan belum diorganisasikan dengan stimulus lainnya dan ingat-ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut. Sensasi adalah pengalaman elementar yang segara, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual dan terutama sekali berhubungan kegiatan alat indera.
Sinestasi proses mempersiapkan sesuatau tanpa melalui indera yang semestinya. Individu yang banyak mengalami sinestasi ini kebanyakan adalah individu yang buta.
Ilusi diartikan dalam kesalahan dalam pemberian arti tapi stimulusnya ada.
Persepsi dalam pandangan islam, Al-qur’an dalam menjelaskan tentang persepsi lebih banyak mengungkapkan tentang fungsi dari alat indera yang ada, daripada menjelaskan secara fisik alat indera tersebut, dalam al-qur’an juga menjelaskan adanya indera yang terdapat pada kulit. Indera yang terdapa pada kulit selain berfungsi sebagai perasa juga berfungsi sebagai perasa, dimana dijelaskan dalam surat an-Nisa’ (56): “Sesungguhnya orang-orang kafir yang mengingkari ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa dan Bijaksana”.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi :
a. Faktor eksternal individu
1. Stimulus
Beberapa hal mengenai stimulus tentang persepsi :
· Intensitas atau kekuatan stimulus (Semakin kuat maka semakin mudah di ingat).
· ukuran stimulus (Semakin besar maka semakin di ingat).
· Perubahan stimulus
· Ulangan stimulus (Semakin di ulang maka semakin menarik).
· Kontrasnya stimulus (Semakin kontras akan semakin menarik).
· Gerakan stimulus (Hal-hal ang bergerak lebih menarik daripada sesuatu yang diam).
· Keakraban
b. Factor dari dalam individu
1. Pengalaman
2. Nilai dan kebutuhan individu
3. Sifat structural individu
4. Sifat temporer individu
5. perhatian yang selektif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar