SELAMAT MEMBACA

Senin, Mei 14, 2012

GERAKAN MAHASISWA INDONESIA


          Mahasiswa adalah salah satu elemen yang vital dan mempunyai peran yang penting dalam mengawal dan melakukan sebuah p0erubahan di setiap Negara. Peran dan tanggung jawab mahasiswa dalam melakukan kerja-kerja gerakan dalam sebuah perubahan tersebut menjadi suatu hal yang lumrah dalam garis sejarah sebuah bangsa. Apalagi dalam sejarah perubahan bangsa kita “Indonesia”.
          Sejarah Indonesia mencatat bahwa dalam setiap perubahan dan peristiwa-peristiwa besar yang menyangkut pkelangsungan bangsa ini, mahasiswa selalu menjadi garda terdepan dan pioneer yang mampu berperan aktif dalam setiap perubahan tersebut.
          Peristiwa 1908, yang dijadikan sebagai momentum awal kebangkitan nasional Indonesia merupakan periode nasional yang banyak di isi oleh para mahasiswa bangsa ini. Peristiwa sumpah pemuda 1928 yang melahirkan kebulatan tekad bangsa ini pun tidak terlepas dari peran mahasiswa dengan komunitas Jong-jongnya pada saat itu. Belum lagi peristiwa-peristiwa penting lainnya yang terjadi pra kemerdekaan yang kesemuanya tidak mungkin terlepas dri adanya peran aktif mahasiswa-mahasiswa Indonesia pada saat itu. Soetomo, Soekarno, Hatta, M. Yamin, mereka semua adalah para founding fathers kita yang berangkat dari semenjak mahasiswa hingga menjadi pelopor perjuangan kemerdekaan bagi bangsa ini.
          Pasca Proklamasi 1945, mahasiswa harus berbenturan dengan kebijakan dan kondisi politik Indonesia dimasa kepemimpinan Soekarno. Tingginya suhu politik dan peran aktif parpol menjadikan gerakan mahasiswa tidak mampu berdiri sendiri secara independent. Germa identik dengan afiliasi politik parpol tertentu dan inilah yang menjadikan mandeg dan monotonnya germa pada saat itu. Walaupun pada akhirnya pada tahun 1966 pasca peristiwa G30 S/PKI tahun 1965 germa kembali menjadi palang awal pergantian kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru.
          Tampilnya Orde baru pasca runtuhnya Orde Lama, bukannya mampu menghantarkan Indonesia kea rah yang lebih baik, tapi justru sebaliknya. Banyak sekali kecurangan-kecurangan politik dan tindakan-tindakan pembodohan yang dilakukan pemerintah Orba pada rakyat Indonesia pada saat itu. Pemaksaan dan penyeragaman serta kesewengan-wenangan pemerintah dalam menerapkan kebijakannya menjadikan pemerintahan Orba sebagai pemerintahan yang superior yang tidak bisa di ganggu gugat oleh siapapun. Demokrasi dikebiri, hak assi disederhanakan dan pembangunan (Developmentalisme) dijadikan alas an bagi penindasan.
          Kondisi seperti ini yang kemudian menjadikan mahasiswa sebagai actor terpenting dalam mengawal dan menyarakan hak-hak rakyat, walaupun banyak sekali hambatan dan represifitas yang dilakukan Pemerintah Orba kepada mahasiswa, namun semangat juang mahasiswa tidak pernah surut. Tercatat, peristiwa malaria 1974, peristiwa pembredelan LPM di kampus-kampus kritis, peristiwa penculikan-penculikanaktivis mahasiswa dan terakhir puncaknya pada peristiwa Reformasi 1998.
          Pasca Reformasi 1998 kembali mahasiswa harus dihadapkan dengan kondisi bangsa yang sulit dan masih terkatung-katung. Untuk kesekian kalinya perjuangan mahasiswa dalam menggulingkan rezim orde baru yang tiranik-hegemonik, menjadi sia-sia. Karena sekali lagi mahasiswa hanya dijadikan alat oleh kepentingan-kepentingan elit politik yang mempunyai hidden agenda untuk kepentingan kekuasaan di Indonesia.
          Dari sekian hal perubahan-perubahan yang terjadi dalam negeri ini kita bisa melihat bahwa peran serta mahasiswa didalamnya sangat besar dan selalu menjadi garda terdepan dalam perubahan-perubahan tersebut. Tanggungjawab dan rasa keterpanggilan mahasiswa di setiap angkatannya mampu mewarnai deru sejarah negeri ini.
          Maka kemudian, mahasiswa sebagai kaum intelek dituntut untuk mampu memenuhi tiga tanggung jawab besar, yakni tanggung jawab  Inelektual, moral dan social. Dari tiga tanggung jawab inilah mungkin yang harus kita cermati dan sadari sehingga mahasiswa sebgai actor perubahan harus peka terhadap kondisi obyektif sebuah bangsa-negara sehingga nantinya mampu menjalankan peranan yang proporsional demi terwujudkannya perubahan yang menjadi cita-cita bangsa dan Negara.
Berangkat dari kondisi tersebut kita perlu mengetahui peristiwa-peristiwa besar seputar gerakan Pemuda mahasiswa yang menyangkut kelangsungan bangsa ini mulai dari actor yang terlibat, karakter gerakan yang dibangun sampai pada realitas social yang melingkupinya.


Table Perjalanan Gerakan Pemuda/Mahasiswa Indonesia

Periodisasi
Actor Gerakan
Karakter Gerakan (Isu Utama)
Gagasan
Konteks Sosial Politik
Masa Kolenial (1907-1925)
- masa afiliasi dan kedaerahan
Syarikat priyayi dan  SDI -1907
Persatuan Boemi Putera
Ide Kemajuan
Politik etis
Boedi Utomo - 1908
Pendidikan anak bangsa, kesadaran berorganisasi
Ide kemajuan jawanisme
Indische Partj - 1911
Persatuan melawan kolonialisme, kemandirian
Nasionalisme Hindia
Politik diskriminasi
Trikoro Dharmo – 1915-Jong Java-1918
kedaerahan
Ide kemajuan Nation Jawa
Jong sumatranen Bond - 1919
kedaerahan
Ide kemajuan Nation Sumatra
Jong Ambon, Jong Minahasa, JOng Celebes
Idem
Idem
Jong Islamieten Bond - 1924
keislaman
Ide kemajuan
Indische Vereneging 1916 – Perhimpunan Indonesia (1925)
Demi kemerdekaan Pencarian legitimasi internasional
Nasionalisme Ernest Renan Sosialisme
Pasca PD I, Liberalisme Eropa
(1925-1942)
-Masa Persatuan dan rintisan kemerdekaan
Perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia (PPPI)-1925
Demi kemerdekaan Persatuan pemuda Indonesia
Nasionalisme Indonesia
Pergolakan Nasional melawan Belanda

Kongres Pemuda I (1926)
Pembangunan solidaritas
Fusi kekuatan pemuda

Kongres Pemuda II (1928)
Persatuan Pemuda
Sumpah Pemuda

Bergabung dengan partai-partai non-kooperatif (1933)
Demi kemerdekaan
Nasionalisme
Pendudukan Jepang (1942-1945)
(Gerakan pemuda stagnan) kecuali pada organisasi militer PETA, dll
Kemerdekaan
Nasionalisme
Perang Dunia II
Revolusi kemerdekaan (1945-1950)
Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI)
Pro-Republik Politik
NKRI
Usaha Belanda menguasai kembali Indonesia
Orde Lama (1950-1966)
Dewan mahasiswa (DEMA)- 1950
 Intra kurikuler Non-politis
 -
Pertumbuhan PT
Underbow Parpol, GMNI,CGMI,HMI
Propaganda parpol Politis
Kampus sebagai Quasi Battle ground
Demokrasi parlementer

Kesatuan Aksi mahasisw Indonesia (KAMI)
Pergantian rezim penumpasan PKI
Demokrasi Anti-komunis
G-30/S Runtuhnya Orde Lama
Orde Baru (1966-1978) –masa berkobar
Petisi 24 Oktober 1973
Pemerataan dan reorietasi pembangunan
Dependencia Kritik developmentalisme
Pemiu 1971 yang curang Pemerintahan korup
Dema se-jakarta- malaria (1974)
Anti dominasi Asing (produk Jepang)
nasionalisme
Masuknya investasi asing
Persatuan Mahasiswa se-jakarta 91977)
-          Pembaruan struktur politik
-          Kembali ke UUD 1945
-          Tolak soeharto
Kerakyatan (lllich, Schumacher) Rwegulize
Pemilu 1977 ORBA otoriter
(1978-1997)
- masa stagnan
- reorientasi gerakan
Ornop & KS (kelompok studi0
Pembangunan alternatif
  • structural-historis
  • populisme-kritis
  • islam alternatif
Paska nkk-BKK (1978)
Lembaga pers mahasiswa
-          menolak elitisme mahasiswa
-          menyuarakan kritisisme
Revormasi (1998-sampai sekarang)
Forrkot, NEM se-Indonesia, KAMMI, PMII, PRD, dll.
-turunkan Soeharto
-Hapus KKN
-Hapus dwi-fungsi ABRI
-Usut pelanggaran HAM
-Reformasi structural Demokratisasi
-krisis ekonomi golbalisasi

Tidak ada komentar: