Surga di telapak kaki ibu, itulah sebuah perkataan yang seringkali kita dengar jika kita sedang membicaraka perihal figur seorang ibu. Mengapa demikian? Ada banyak alasan mengapa perkataan itu menjadi tepat di ucapkan ketika kita sedang berbicara perihal ibu.
Ibu, bukan hanya sebagai orang yang telah mengandung, melahirkan dan menyusui kita saja, akan tetapi profesi seorang ibu lebih dari sekedar melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Ibu seringkali dianggap sebagai sosok yang lembut, penuh dengan kasih sayang, mudah luluh, lemah dan lain sebagainya. Akan tetapi tahukah anda bahwa ibu bukan hanya sebagai seorang perempuan yang seperti itu?
Banyak orang yang seringkali kurang memahami kedudukan dan pekerjaan seorang ibu, betapa banyak hal yang harus ia lakukan dan betapa berat beban yang harus ia tanggung, sehingga banyak orang yang meremehkan profesi sebagai seorang ibu. Bahkan begitu banyak perempuan yang meremehkan profesinya sendiri sebagai seorang ibu, dan tidak merasa bangga serta puas dengan profesinya.
Mengapa profesi seorang ibu saya katakan sebagai profesi multifungsi? Karena seorang ibu menduduki begitu banyak profesi, yakni:
1. Ibu sebagai seorang pendidik
Disebutkan bahwa, “al-um madrosatul ula” atau ibu adalah pendidik pertama. Sebelum kita memasuki jenjang pendidikan di lembaga manapun, orang yang pertama kali mendidik kita adalah ibu. Dia yang mengajarkan kita bagaimana kita makan, minum, mandi, dan aktivitas lainnya. Dia juga yang membekali kita bagaimana cara beretika, mengajarkan kita baik dan buruk. Bahkan sebelum kita memasuki lembaga pendidikan, seringkali para ibu sudah mengajarkan anak-anaknya tentang tata cara menulis, mengeja, mengaji, beribadah, dan lain sebagainya.
Jadi, jika kita ditanya siapakah pendidik pertama kita, tentulah jawabannya adalah IBU.
2. Ibu sebagai seorang polisi
Sebagai seorang ibu, ibu pun bertugas sebagai seorang polisi bagi anak-anaknya, yakni menjaga dan mengamankan anak-anaknya dari segala macam bahaya, ketidaknyamanan dan juga kesalahan. Misalnya seorang anak berbuat sedikit saja kesalahan pasti orang yang pertama kali menegur dan mengingatkannya adalah ibu, itu karena sebagai seorang ibu, dia memiliki naluri untuk selalu menjaga dan mengamankan anak-anknya dari segala bentuk kesalahan dan ketidak nyamanan.
3. Ibu sebagai seorang dokter
Seorang ibu pasti mempunyai naluri kasih sayang pada anaknya, dan tidak ingin anak-anaknya merasakan sakit sedikitpun. Ketika sang anak sakit orang yang pertamakali merasakan sakitnya adalah sang ibu. Sang ibu pasti langsung menanyakan apa yang di rasa oleh sang anak, berusaha mencari dan menemukan obat yang paling tepat untuk segera menyembuhkan sang anak.
4. Ibu sebagai seorang menager
Betapapun hebatnya seseorang mengatur perusahaan tidak akan bisa menandingi kehebatan seorang ibu dalam mengatur rumah tangga. Bayangkan saja, ketika seorang manager baru standby di kantor pukul 06.00 WIB, maka seorang ibu harus standby sebelum subuh tiba untuk menyiapkan segala macam keperluan anggota keluarganya. Ketika semua orang sedang tertidur dengan pulas, sering kali sang ibu belum dapat terpejam hanya karena memikirkan tak tik untuk mengatur keuangan keluarganya hari esok dan seterusnya. Bahkan sebelum di temukannya teori ekonomi dan akuntansi, seorang ibu sudah terlebih dahulu mempraktekkan berbagai macam teori ekonomi dan akuntansi dalam rumah tangganya.
Dari keterangan di atas, coba kita renungkan betapa banyak peran yang di sandang seorang ibu. Berbagai macam profesi manjadi satu dalam sebuah profesi seorang IBU. Coba bayangkan betapa repot dan ribetnya seorang ibu menjalani dan membagi bermacam-macam tugas setiap harinya, namun sedikitpun ia tak pernah mengeluh, tetap ia tampakkan senyum tulusnya.
Jika banyak perempuan tidak bangga menjadi seorang ibu, maka mulai saat ini anda harus berbangga menjadi seorang ibu, karena seorang ibu bukanlah wanita yang lemah, seorang ibu adalah perempuan tangguh, kuat dan cerdas. Karena jika tidak, bagaimana mungkin ia dapat mengerjakan berbagai macam tantangan hidup dalam profesinya setiap hari jika ia bukan orang yang tangguh, kuat dan cerdas?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar